literature review

CORAK ARTISTIK PADA CANDI PRAMBANAN


PENDAHULUAN 


Candi Prambanan, sebagai salah satu candi Hindu terbesar dan paling mengesankan di Asia Tenggara, memiliki corak artistik yang sangat kaya dan beragam. Corak-corak ini mencerminkan keahlian seni dan kepercayaan religius dari masa kerajaan Mataram Kuno di Jawa. Corak tidak hanya memperindah Candi Prambanan tetapi juga menyampaikan pesan-pesan religius, mitologis, dan budaya penting. Setiap elemen artistik di candi ini memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan kepercayaan dan keahlian seni masyarakat pada masa kerajaan Hindu di Jawa. 


PEMBAHASAN

Jurnal dengan judul Konsep Tribuana/Triloka Pada Ornamen Relief Kalpataru Di Kompleks Candi Prambanan Sebagai Ide Penciptaan Karya Kriya seni dari karya Tri Wulandari 

Konsep Tribuana/Triloka dalam ekspresi budaya Jawa tampak melalui perilaku orang Jawa dalam falsafah kehidupannya yang menggambarkan sisi kehidupan dengan tiga macam jagad, yaitu jagad atas (alam niskala), jagad tengah (alam sakala-niskala) dan jagad bawah (alam sakala). Ketiga jagad tersebut harus diupayakan terus keselarasannya untuk menjaga keseimbangan secara horisontal dan vertikal. Konsep Tribuana/Triloka merupakan simbolisasi satu kesatuan dan keseimbangan tiga alam antara alam niskala (alam atas), alam sakala niskala (alam tengah), dan alam sakala (alam bawah) atau dengan kata lain sering disebut Bhur Loka, Bhuvah Loka, dan. Svah Loka. Pada dasarnya ketiga alam tersebut saling berkaitan dan bersirkulasi untuk menjaga kesatuan dan keseimbangan antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik dan mencoba mengolah simbol-simbol pada Tribuana/Triloka yangterdapat pada ornamen relief Kalpataru. 

Jurnal dengan judul Transformasi Relief Candi Prambadan Dalam Karya Tubuh Ritus Tubuh Oleh Anggono Kusomo Wibowo dari karya Siska Dwi Purwanti dan Daryono

Transformasi merupakan prosesperubahan rupa, bentuk, sifat, dan sebagainya menjadi bentuk baru tanpa meninggalkan nilai-nilai yang ada dalam budaya sebelumnya. Proses transformasitersebut selalu menghasilkan unsur-unsur

kebaruan, baik dari aspek gaya, rasa, maupun maknanya walaupun pada tingkat perubahan yang tak sama. 

Anggono merupakan seniman tari di Surakarta yang terkenal dengan karakter Cakilnya. Oleh sebab itu, Anggono mencoba untuk mengkorelasikan ceklek’an hasil dari pecarianya dalam tari Cakil dengan ceklek’an

yang ia temukan pada relief Candi Prambanan. 

Jurnal dengan judul Sendratari Rara Jonggrang dalam Perspektif Koreografis dan Pariwisata1 dari karya Hersapandi Sendratari Rara Jonggrang adalah destinasi wisata terbarukan sebagai alternatif unggulan atraksi seni pertunjukan siang hari untuk wisatawan di objek wisata candi Prambanan. Dalam penelitian kualitatif, gejala sosial tentang perilaku wisatawan adalah bersifat holistik yaitu keseluruhan situasi  sosial yang mencakup aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2011:207). Penerapan metode empiris yang mencandra fenomena situasi sosial sebagai komunitas dan gaya hidup wisatawan sebagai penonton. Perancangan koreografi sendratari Rara Jonggrang mengacu konsep koreografi dan konsep seni wisata dengan mempertimbangkan ukuran estetis dan selera hiburan serta gaya hidup wisatawan.

Jurnal judul Ragam Hias Pada Candi Sebagai Motif Batik karya dari Sugeng Riyanto

Bangunan candi menyimpan berbagai makna luhur yang tercermin pada kemegahan arsitektural, teknologi pembangunan, maupun filosofi desainnya. Di dibalik itu, sebagai buah karya adiluhung kerajaan Mataram Kuno masa Hindu-Buddha, bangunan candi ternyata juga memiliki kekayaan estetika. Hal ini tercermin pada aspek dekoratif berupa pahatan-pahatan relief maupun unsur-unsur dekoratif pada arca yang biasanya menyertai bangunan candi. Dengan kata lain, candi adalah salah satu heritage yang harus dilestarikan dan dipromosikan untuk berbagai kepentingan.

Jurnal dengan judul Vidio Promosi Candi Kawasan Cagar Budaya Prambanan Dan Ratu Boko  karya dari Nawung Asmoro Girindraswari

Kata “Templelapse” merupakan perwakilan dari temple (candi) dan timelapse (tehnik fotografi). Fotografi merupakan alat  perekam gambar atau seni yang pengolahan dan pengerjaanya dengan memakai kamera foto

(Susanto, 2012: 141). Tjin,dalam Kamus Fotografi (2014: 185) mengungkapkan bahwa timelapse sebagai, “Teknik fotografi yang menggabungkan sejumlah besar foto yang dibuat dengan jeda waktu tertentu menjadi sequence video”.

Eksplorasi Tema Penciptaan video promosi berjudul "Templelapse" Video Promosi Candi Kawasan Cagar Budaya Prambanan dan Ratu Boko beserta media pendukungnya ini, dibatasi pada masalah bagaimana cara memvisualisasikan sebuah video promosi wisata beserta media pendukungnya, yang mampu menyampaikan informasi tentang potensi gugusan percandian di Kawasan Cagar Budaya Prambanan dan Ratu Boko, untuk mendukung promosi wilayah (place marketing) dan pelestarian bangunan bersejarah candi di sekitar kawasan tersebut, serta mampu menyampaikan persuasi tentang pentingnya benda cagar budaya sebagai nilai kearifal lokal kepada masyarakat secara lugas, jelas, menarik dan optimal.


KESIMPULAN 

Arsitektur Candi Prambanan menampilkan keseimbangan yang proporsional dan harmonis antara elemen-elemen bangunan. Setiap bagian candi memiliki peran dan fungsi yang tepat, yang saling melengkapi dan menciptakan kesatuan visual yang indah. Keseimbangan ini mencerminkan konsep keharmonisan dalam kosmos Hindu.

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu yang didedikasikan untuk para dewa dalam agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Arsitektur yang megah dan rumit mencerminkan keagungan dan kekuasaan dewa-dewa tersebut. Candi

Prambanan juga menunjukkan hubungan antara manusia dan dunia spiritual, serta pentingnya praktik keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAJIAN SENI

EKSPANSI PERBEDAAN BUDAYA